Minggu, 18 November 2012

RAMBUTAN



Musim rambutan telah tiba, pohon rambutan berbuah dimana-mana. Serasa indah melihatnya begitu ceria, cerah dan menggoda tentunya. Kebetulan kontrakan dimana saya tinggal di kota Jogjakarta memiliki tiga pohon rambutan di pelataran rumah. Tapi memang hampir semua rumah yang ada di jalan kompleks saya berada memiliki pohon rambutan,tinggal pilih saja rambutan jenis apa yang ingin dimakan, dari yang nglotok manis, nglotok manis asem,manis tidak nglotok dkk.
Tapi kebiasan manusia jika banyak tidak di cari,tetapi kalo sedikit banyak yang mencari, seperti prinsip ekonomi “jika produksi banyak maka permintaan sedikit,sedangkan jika produksi sedikit maka banyak permintaan” dan hal tersebut menjadi pertimbangan untuk menentukan harga sebuah produk barang.
Bila dikaitkan dengan rambutan yang sekarang membooming dikarenakan musimnya rambutan bukan karena populernya rambutan, maka harga rambutan pasti lebih murah dibandingkan ketika bukan bulan rambutan. Apakah pasar mampu mengatasi anjloknya harga rambutan? Tentu saja tidak, karena pasar tidak mampu memanajemen musim rambutan hingga harganya tetap setabil. Kemudian mungkinkah kita berharap pada pemerintah untuk mengatasi anjloknya harga rambutan?tentu saja tidak, karena undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, Kepres tidak mampu menghentikan musim.
Ada baiknya rambutan yang kita miliki dibagikan kepada tetangga,saudara, teman, pemulung yang biasa lewat di depan rumah, anak kost, agar rambutan lebih bernilai ibadah dibandingkan dijual dengan nilai ekonomis yang rendah.[ ekonomi.kompasiana.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar